Imajinasi Senjata Pertahanan Sepuluh Tahun Kemudian


Dalam menghadapi aksi terorisme yang ekstrim, diperlukan strategi pertahanan yang efisien dan efektif. Banyaknya aksi bom bunuh diri ditanggulangi dengan pemeriksaan detektor bom di garda pemeriksaan depan. Memang pemeriksaan tersebut berhasil mengurangi jatuhnya korban yang lebih banyak, tetapi sangat berisiko terhadap petugas detektor bom dan masyarakat yang berada di lokasi garda pemeriksaan depan. Pelaku aksi bom bunuh diri seringkali panik ketika diperiksa oleh detektor bom dan langsung meledakkan diri.


“Kuharap sepuluh tahun kemudian industri pertahanan berkembang pesat dan berhasil mengembangkan robot detektor bom untuk menggantikan tenaga manusia. Dan juga suatu ruangan detektor tertutup berupa terowongan dengan kapasitas satu kendaraan.”



Terowongan tersebut memiliki pintu masuk dan keluar yang tertutup secara otomatis dan bisa meredam jika terjadi ledakan bom. Tenaga keamanan manusia cukup mengontrol apa yang terjadi melalui kamera cctv yang dipasang di pintu masuk terowongan, dalam terowongan, dan pintu keluar terowongan, sedangkan robot tersebut yang berfungsi memeriksa bom, menghadang, dan membekuk si pelaku bom bunuh diri. Robot tersebut dilengkapi kemampuan semacam black box yang dapat merekam kejadian berupa visual dan suara, serta kekuatan ledakan.



“Era robotik membuatku berangan-angan akan adanya alat simulasi yang bisa memeriksa apakah seseorang berjiwa radikal atau tidak.”

Simulasi suatu kejadian berupa halusinasi pemicu seseorang untuk bertindak. Simulasi itu bisa berupa proyektor 4D sehingga pemicu bisa tergambarkan dengan riil.  Simulator juga bisa berfungsi sebagai alat terapi penyembuhan karena menekankan suatu paham deradikalisasi dan shock therapy.



Untuk menghadapi konten radikalisasi atau hoax di media sosial, diperlukan pertahanan cyber. Pengembangan anti virus, spamwares, dan alat penyaring konten radikal atau hoax di media sosial yang berupa pembekuan langsung akun tanpa perlu persetujuan pihak pengembang media sosial. Industri pertahanan perlu membuat suatu sistem hacker yang bisa meretas akun-akun berbahaya sehingga sistem komputer atau android mereka yang memanfaatkan internet langsung tidak dapat digunakan dan melacak ip address serta detail pribadi akun tersebut. Industri pertahanan dapat bekerja sama dengan psikolog kepolisian, dinas pendidikan, dinas kependudukan, dan departemen agama untuk membuat suatu website atau aplikasi pelatihan online P4 atau ideologi Pancasila yang merupakan modul yang dipelajari secara bertahap dan disertai soal kuis. Website tersebut ditujukan untuk masyarakat umum, khususnya tenaga pendidik, siswa-siswi, pegawai negeri sipil, dll. Alangkah bagusnya jika dikembangkan game simulasi dengan misi penataran P4 karena langkah pencegahan lebih baik dibandingkan mengatasinya setelah terjadi radikalisasi.





Dalam menghadapi gerakan separatisme yang bergerilya di hutan belantara, diperlukan senjata api yang ringkas, efektik, ringan, dan berperedam suara. Mungkin sepuluh tahun lagi terdapat senjata api yang dilengkapi sinar X sehingga dapat mengetahui sosok yang bersembunyi pada jarak tertentu. Helm anti peluru dan rompi pelindung dada yang ringan dan anti tembakan. Alat pelontar tali tambang pendaki gunung yang memiliki ujung tombak yang berfungsi sebagai jangkar, bermanfaat ketika jatuh dari ketinggian tertentu atau berfungsi untuk menyebrangi sungai. Untuk menangani aksi separatisme, perlu dikembangkan drone yang tahan peluru dan bentuknya fleksibel sehingga dapat memotret area-area sulit yang diduga markas separatisme.


Indonesia merupakan negara maritim sehingga kekuatan pertahanan maritim perlu ditingkatkan. Isu Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mengenai area sekitar Natuna sebaiknya ditanggapi dengan bijak. Industri pertahanan sebaiknya membuat drone bertenaga surya untuk mengintai kawasan perbatasan ZEE sehingga lebih hemat energi dan efisien. Diperlukan kapal laut yang efisien bahan bakar untuk melakukan patroli laut.


Semoga sepuluh tahun kemudian industri pertahanan telah menerapkan era industri 4.0 dengan tersinergi dari hulu ke hilir. Dapat memenuhi kebutuhan akan peralatan senjata untuk menjaga pertahanan dalam negeri. Terima kasih banyak =)



Comments

  1. memang teknologi semakin maju dan hrs diterapkan ke banyak bidang termasuk pertahanan ya

    ReplyDelete

Post a Comment